Minggu, 03 Maret 2019

Ukuran gejala pusat data dikelompokkan

Ukuran gejala pusat merupakan suatu bilangan yang menunjukan sekitar dimana bilangan – bilangan yang ada dalam kumpulan data, oleh karenanya ukuran gejala pusat ini sering disebut dengan harga rata – rata. Harga rata – rata dari sekelompok data itu diharapkan dapat diwakili seluruh harga – harga yang ada dalam sekelompok data itu.
Sebelum membahas hal ini, perlu diperjelas tentang apa yang dimaksud dengan data yang dikelompokkan dan data yang tidak dikelompokkan. Data yang dikelompokkan adalah data yang sudah disusun ke dalam sebuah distribusi frekuensi sehingga data tersebut mempunyai interval kelas yang jelas, mempunyai titik tengah kelas sedangkan data yang tidak dikelompokkan adalah data yang tidak disusun ke dalam distribusi frekuensi sehingga tidak mempunyai interval kelas dan titik tengah kelas.
Mean, Median, Modus sama-sama merupakan ukuran pemusatan data yang termasuk kedalam analisis statistika deskriptif. Namun, ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dalam menerangkan suatu ukuran pemusatan data. Untuk tahu kegunaannya masing-masing dan kapan kita mempergunakannya, perlu diketahui terlebih dahulu pengertian analisis statistika deskriptif dan ukuran pemusatan data.Contohnya yaitu :
  • Mean (Rata – Rata Hitung)
Dalam istilah sehari – hari, mean dikenal dengan sebutan angka rata – rata, ada dua macam mean yang di bicarakan yaitu : mean untuk data yang tidak dikelompokkan dan mean untuk data yang dikelompokan. Mean adalah total semua data dibagi jumlah data. Mean digunakan ketika data yang kita miliki memiliki sebaran normal atau mendekati normal (berbentuk setangkup, nilai yang paling banyak berada ditengah dan makin besar semakin sedikit, makin kecil makin sedikit pula, nilai-nilai ekstrim yang besar maupun yang kecil hampir tidak ada).
  • Median (Nilai Tengan)
Ukuran pemusatan yang menempati posisi tengah jika data diurutkan menurut besarnya. Median adalah nilai yang berada ditengah-tengah data setelah diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar. Median cocok digunakan bila data yang kita miliki tidak menyebar normal atau memiliki nilai yang berbeda-beda secara signifikan.
  • Modus (Data Yang Sering Muncul)
Modus adalah suatu angka atau bilangan yang paling sering terjadi / muncul tetapi kalo pada data distribusi frekuensi interval modus terletak pada frekuensi yang paling besar.
  • Kuartil
Kuartil adalah suatu harga yang membagi histogram frekuensi menjadi 4 bagian yang sama, sehingga disini akan terdapat 3 harga kuartil yaitu kuartil I ( K1), kuartil II (K2) dan kuartil III (K3), dimana harga kuarti II sama dengan harga median.
  • Desil
Untuk kelompok data dimana n ≥ 10, dapat ditentukan 9 nilai bagian yang sama, misalnya D1, D2, … Q9, artinya setiap bagian mempunyai jumlah observasi yang sama, sedemikian rupa sehingga nilai 10% data/observasi sama atau lebih kecil dari D1, nilai 20% data/observasi sama atau lebih kecil dari D2, dan seterusnya. Nilai tersebut dinamakan desil pertama, kedua dan seterusnya sampai desil kesembilan.
  • Persentil
Untuk kelompok data dimana n ≥ 100, dapat ditentukan 99 nilai, P1, P2, … P99, yang disebut persentil pertama, kedua dan ke-99, yang membagi kelompok data tersebut menjadi 100 bagian,masing-masing mempunyai bagian dengan jumlah observasi yang sama, dan sedemikian rupa sehingga 1% data/observasi sama atau lebih kecil dari P1, 2% data/observasi sama atau lebih kecil dari P2.

1.5.1    Contohnya :

  • Mencari titik tengah :
  • Mencari nilai rata-rata hitung :

  • Modus :
Mencari kelas modus yaitu mencari kelas frekuensi terbesar
  • Median :
Kelas median 
  • Kuartil :
Kuartil-1 : Kelas kuartil kesatu
  • Desil :
Desil ke-4 : Kelas desil keempat

 

UKURAN GEJALA PUSAT DATA YANG BELUM DIKELOMPOKKAN

 

Ukuran gejala pusat

suatu ukuran yang digunakan untuk mengetahui kumpulan data mengenai sampel atau populasi yang disajikan dalam tabel atau diagram.
  1. Ukuran gejala pusat adalah suatu ukuran yang digunakan untuk mengetahui kumpulan data mengenai sampel atau populasi yang disajikan dalam tabel dan diagram, yang dapat mewakili sampel atau populasi. Ada beberapa macam ukuran tendensi sentral, yaitu rata-rata (mean), median, modus, kuartil, desil dan persentil.
  2. Gejala pusat sebagai nilai rata-rata yang mempunyai kecenderungan memusat, sehingga sering disebut ukuran kecenderungan memusat (measures of central tendency). Beberapa jenis rata-rata yang sering digunakan adalah rata-rata hitung (arithmetic mean atau sering disingkat mean saja), lalu rata-rata ukur (geometric mean), kemudian rata-rata harmonis (harmonic mean). Dan umumnya terdapat istilah mean ,median, dan modus.
  3. Gejala pusat pada hakekatnya menganggap rata-rata (average) dapat merupakan nilai yang cukup representatif bagi penggambaran nilai-nilai yang terdapat dalam data yang bersangkutan. Rata-rata sedemikian itu dapat dianggap sebagai nilai sentral dan dapat digunakan sebagai pengukuran lokasi sebuah distribusi frekuensi. Statistik mengenal bermacam-macam rata-rata dengan nama-nama yang khas, yaitu rata-rata hitung (mean), median, modus, rata-rata ukur dan rata-rata harmonis itu semua merupakan jenis rata-rata yang lazim digunakan sebagai pengukuran lokasi atau pengukuran tendensi sentral (central tendency) dari sebuah distribusi.

2.4.2 Macam-macam Ukuran Gejala Pusat

  1. Mean
Mean merupakan nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapat ditentukan dengan cara membagi jumlah data dengan banyaknya data.
Untuk mendapatkan nilai dari Mean maka anda harus mencari tahu nilai tengah dan nilai hasil kali nilai tengah dengan frekuensi.
  • Rata-rata ukur
rata-rata yang diperoleh dengan mengalikan semua data dalam suatu kelompok sampel, kemudian diakarpangkatkan dengan banyaknya data sampel tersebut. Karena mengikuti proses akar pangkat, maka apabila terdapat unsur data yang bernilai negatif maka rata-rata ukur tidak bisa dilakukan.
  • Rata-rata harmonis
rata-rata yang dihitung dengan cara mengubah semua data menjadi pecahan, dimana nilai data dijadikan sebagai penyebut dan pembilangnya adalah satu, kemudian semua pecahan tersebut dijumlahkan dan selanjutnya dijadikan sebagai pembagi jumlah data. Rata-rata harmonik sering disebut juga dengan kebalikan dari Rata-rata Hitung (Aritmatik).
  • Rata-rata tertimbang
rata-rata yang dihitung dengan memperhitungkan timbangan/bobot untuk setiap datanya. Setiap penimbang/bobot tersebut merupakan pasangan setiap data.
  • Median
Median adalah cara untuk menentukan letak tengah data setelah data disusun menurut urutan nilainya. Simbol untuk median ini yaitu Me.
Median adalah nilai data tengah, dalam data kelompok memiliki rumus yang sama dengan mencari Q2 ( Kuartil 2 )
  • Modus
Modus merupakan nilai yang paling sering muncul. Apabila ada data data frekuensi, jumlah dari suatu nilai dari kumpulan data, maka bisa memakai modus.
Untuk bisa melihat hasil akhir dari modus maka kita harus menentukan
kelas pada tabel dengan memilih frekuensi yang paling banyak.
  • Kuartil
nilai yang membagi suatu data terurut menjadi empat bagian yang sama. Kuartil dilambangkan dengan Q
  • Desil
Desil merupakan nilai yang membagi data menjadi sepuluh bagian sama besar. Desil sering dilambangkan dengan D.
  • Persentil
Persentil merupakan nilai yang membagi data menjadi serratus bagian sama besar. Persentil sering dilambangakan dengan P.

2.4.3 Contoh Manualnya:

  • Mean
Diketahu data : X1=5,X2=10,X3=15,X4=20,X5=25
Maka rata-rata hitungnya adalah?
Penyelsaian :
  • Rata-rata ukur
Diketahui data : X1=5,X2=10,X3=15,X4=20,X5=25
Maka rata-rata hitungnya adalah?
Penyelsaian :

  • Rata-rata harmonis
Diketahui data : X1=5,X2=10,X3=15
Maka rata-rata hitungnya adalah?
Penyelsaian :
  • Rata-rata tertimbang
Diketahui data : Xi =1,2,3   Wi =4,5,6
  • Median data ganjil
Diketahui data : 3,5,9          N=3
  • Median data genap
Diketahui data : 3,5,9,11          N=4
  • Modus
Diketahui data : X1=2,X2=2,X3=3, X4=4
Modusnya adalah 2
  • Kuartil
Diketahui : 3,4,5,6,7
Q1 ?       N= 5
Q1=X1+0,5(X2-X1)
     =3+0,5(4-3)
     =3,5
  • Desil
Diketahui :
3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22
D1 ?       N= 20
D1=X2+0,1(X3-X2)
     =4+0,1(5-4)
     =4,1
  • Persentil
Diketahui :
3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,28,29,30,31,32,33,34,35,36,37,38,39,40,41,42,43,44,45,46,47,48,49,50,51,52,53,54,55,56,57,58,59,60,61,62,63,64,65,66,67,68,69,70,71,72,73,74,75,76,77,78,79,80,81,8282,83,84,85,86,87,88,89,90,91,92,93,94,95,96,97,98,99,100,101,102
P5 ?       N= 100
P5=X5+0,50(X6-X5)
     =7+0,50(8-7)
     =7,5

2.4.4 Contoh Cepetnya:

  • Klik data -> data analysis
  • Klik descriptive statics dan ok

  • Pilih input range ,lalu enter
  • Pilih output range ,lalu enter
  • Pilih/ceklis label in firsr row->ceklis summary statics->klik ok->finish